Gaya blusukan kampanye Jokowi waktu memenangkan Pilgub DKI Jakarta sekarang ini banyak diikuti oleh calon kepala daearh, tak terkecuali pada saat ini dalam kampanye Pilgub Jawa Tengah. dari 3 calon Gubernur dan Wakil Gubernur semuanya Meniru gaya blusukan Jokowi.
Kampanye pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah yang berlangsung dari tanggal 8 - 22 Mei 2013 sebenarnya merupakan kesempatan para kandidat untuk menawarkan program-program mereka kepada Rakyat/Pemilih. Karena dalam kampanye ini para kandidat boleh mengajak untuk memilih mereka pada pemungutan suara yang akan diadakan pada hari Minggu tanggal 26 Mei 2013. Pada masa kampanye ini tiap-tiap kandidat diberikan kesempatan untuk membangun citra politik melalui-program-program unggulan mereka.
Namun sampai saat masa kampanye akan berakhir, belum ada kampanye dari kandidat Gubernur dan Wakil Gubernur jawa Tengah yang menyentuk program yang merupakan kebutuhan dasar manusia yaitu Air Minum. Akses air minum merupakan salah satu tujuan dari MDGs 2015. Khususnya pada point 7c yaitu mengurangi hingga 1/2 jumlah penduduk yang tidak memiliki akses terhadap air minum yang layak dan sanitasi dasar layak pada tahun 2015. hal ini dapat dikatakan tercapai target MDGs dengan indikator proporsi rumah tangga yang memiliki akses terhadap sumber air minum layak.
Menurut Kementerian PU, Air minum layak adalah air minum perpipaan dan air minum non-perpipaan terlindung yang berasal dari sumber air berkualitas dan berjarak sama dengan atau lebih dari 10 meter dari tempat pembuangan kotoran dan/atau terlindung dari kontaminasi lainnya. sumber air minum layak yaitu air ledeng, sumur bor atau pompa, sumur gali terlindungi, mata air terlindungi dan air hujan.
Capaian akses air minum layak pada tahun 2010 untuk provinsi Jawa Tengah mencapai 61,33% dan tahun 2011 mencapai 63,50% dari total jumalh penduduk di Jawa Tengah yang terdiri dari Perkotaan dan Perdesaan (Workshop MDGs dan DAK Jawa Tengah, Salatiga 27-28 Juni 2012). Sedangkan secara nasioanl pada tahun 2010 provinsi Jawa Tengah menempati peringkat 6, yaitu setelah Bali, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Kalimantan Timur dan Jawa Timur.
No | Provinsi | % Capaian Akses Air Minum Th 2010 | Target MDGs 2015 |
1 | Bali | 70,30 | 75,00 |
2 | DI Yogyakarta | 69,80 | 80,00 |
3 | DKI Jakarta | 64,05 | 50,00 |
4 | Kalimantan Timur | 64,03 | 73,00 |
5 | Jawa Timur | 62,66 | 73,00 |
6 | Jawa Tengah | 61,13 | 75,00 |
7 | Sulawesi Tenggara | 57,58 | 74,00 |
8 | Kep Riau | 55,44 | 50,00 |
9 | Kalimantan Barat | 55,38 | 72,00 |
10 | Sumatera Utara | 52,75 | 71,00 |
Berdasarkan capaian akses air minum layak tahun 2011 provinsi Jawa Tengah yang mencapai 63,50% maka jumlah penduduk yang belum mempunyai akses air minum layak mencapai 36,50%.
Dalam kampanye calon Gubernur dan Wakil Gubernur sampai dengan saat ini program untuk peningkatan akses air minum layak masih belum tersentuh oleh para kandidat. Kampanye yang ada saat ini baru sebatas pencitraan dan kesan bahwa mereka dekat degnan rakyat/pemilih dengan blusukan ke pasar tradisional, pasar ikan dan sebagainya.
Sedangkan kalau kita lihat data tahun 2011 akses air minum layak berdasarkan kabupaten/kota yang ada di Provinsi Jawa Tengah, akses tertinggi yaitu Kabupaten Magelang dengan 89,31% dan terendah adalah Kota Tegal dengan 22,84%.
Berdasarkan data-data tersebut muncul pertanyaan, Sudahkah para kandidat Gubernur dan Wakil Gubernur mengkampanyekan hidup sehat selain program kesehatan gratis (Berobat gratis di rumah sakit) dengan membuat program peningkatan akses air minum layak yang berbasiskan masyarakat untuk masyarakat Jawa Tengah?? Kita tunggu hasilnya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar